Nanda Nurisman, Fauziyah dan Heron Surbakti
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas
Sriwijaya, Indralaya Indonesia
ABSTRACT
Research the
characteristics using data on 5 (five) stations tidal observations, namely:
Boombaru, Lais River, Jaran Strait, Upang and Tanjung Buyut. Tidal data were
obtained from observations Pelindo II
branch Palembang. The research was conducted at the Computer Laboratory of
Marine Science Program, Faculty
of Mathematics and Natural Sciences, University
of Sriwijaya, and starts from March to April 2011. The
goal of research is to analyze of the
tidal propagation from outside the threshold (Tanjung Buyut) to in
the threshold (Boombaru), and knowing the type of tide. The methodology
used in research is descriptive comparative time series of oceanographic data,
the tidal data from 2000 to 2010. Tidal analyzing used Admiralty method. The
average difference longest ebb and flow between stations located in Tanjung
Buyut with Boombaru, which is about 4 hours and 30 minutes for the conditions
of high and 5 hours and 20 minutes for low tide conditions. Type tides result
of Admiralty analysis at all stations are
diurnal tide.
Key words: Characteristics of Tidal, Musi River, Admiralty, Least Square
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan data
pasang surut di 5 (lima) stasiun pengamatan pasang surut, yaitu: Boombaru,
Sungai Lais, Selat Jaran, Upang dan Tanjung Buyut. Data pasang surut tersebut
diperoleh dari hasil pengamatan Pelindo II Cabang Palembang. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Komputer Program Studi Imu Kelautan Fakultas MIPA
Universitas Sriwijaya, dan dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan April
tahun 2011. Tujuan dilaksanakannya penelitian adalah menganalisis pola
perambatan pasang surut dan mengetahui tipe pasang. Metodologi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif
komperatif terhadap time series data oseanografi, yaitu data pasang surut
mulai dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2010. Adapun dalam menganalisis data
pasang surut digunakan metode Admiralty.
Adapun rata-rata perbedaan pasang dan
surut terlama terdapat diantara stasiun Tanjung Buyut dengan Boombaru, yaitu
sekitar 4 jam 30 menit untuk kondisi pasang dan 5 jam 20 menit untuk kondisi
surut. Tipe pasang surut yang dihasilkan dari analisis komponen harmonik
pasang surut Admiralty di semua
stasiun pengamatan bersifat pasang surut tunggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar