Jurnal Ilmu Kelautan, FMIPA, Universitas Sriwijaya, ISSN: 2087-0558

Tampilkan postingan dengan label Perikanan Tangkap. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perikanan Tangkap. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Februari 2012

Selektivitas Kisi Perangkap Jodang (Selectivity of Jodang Trap Grids)


Gondo Puspito
Departemen PSP, FPIK Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia


ABSTRACT

Research was designed to obtain a selective bottom part of jodang trap on shell length of Babylon snails (Babylonia spirata). A line of grids was used to form bottom part construction of trap with gap wide of 2.4 cm. Construction is called selective if it can be passed by shells with length of p < 4.27 cm. According to Firdaus (2002), Babylon snails have done spawning at shell length of 4.27 cm. Puspito (2009) found those shells have circular diameter of shell cross-section of 2.4 cm. Furthermore, 54 traps were operated in Palabuhanratu waters. From the research, traps was quite selective to catch Babylon snails  with length of shell p ≥ 4.32 cm. Babylon snails  with shell length of 4.27 cm ≤ p < 4,32 cm could stil passed trough the traps.

Key words: Selective, grids, jodang trap, Babylon snails, Palabuhanratu waters.


ABSTRAK
                Penelitian ini dirancang untuk mendapatkan konstruksi bagian dasar perangkap yang selektif terhadap panjang cangkang keong macan (Babylonia spirata). Deretan kisi digunakan untuk membentuk bagian dasar perangkap. Jarak antar kisi adalah 2,4 cm. Konstruksi bagian dasar perangkap dikatakan baik, jika dapat dilalui oleh cangkang dengan panjang  p < 4,27 cm. Menurut Firdaus (2002), keong macan telah memijah pada ukuran panjang cangkang p = 4,27 cm. Puspito (2009) mendapatkan keong dengan panjang cangkang p = 4,27 cm memiliki diameter lingkaran penampang melintang cangkang 2,4 cm. Selanjutnya, sebanyak 54 perangkap dioperasikan di perairan Palabuhanratu. Dari hasil pengujian, perangkap cukup selektif karena dapat menangkap keong dengan panjang cangkang p ≥ 4,32 cm.  Perangkap masih dapat meloloskan keong dengan panjang cangkang p  antara  4,27 cm ≤ p < 4,32 cm.

Kata kunci: Selektivitas, kisi, perangkap jodang, keong macan, perairan Palabuhanratu.

free full text

Usaha Perikanan Tangkap Multi Purpose di Sadeng, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta


Prihatin Ika Wahyuningrum, Tri Wiji Nurani, Tiara Anggia Rahmi
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor,  Dramaga, Indonesia


ABSTRACT
Sadeng that located in Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Province, has enough potential fisheries resources. There are relatively new fishing industry activities in Sadeng that began in 2000 by fisherman from Cilacap (Central Java) and fisherman from East Java.  The current research attempts todetermine the aspects of multi-purpose fishing industry that covering technical aspects, marketing aspects, social aspects and financial aspects.  Base on technical aspects, motor ship is one of fishing units that operated in Sadeng.  The productivity of motor ship fishing unit has 1,514.6 kg/trip.  Moreover, marketing aspects, especially for fishing catch marketing, has not been effective due to lack of promotion on fisheries and fishery products.  In addition, financial aspects show the profit of this fishing industry is Rp 55,883,626.67 per year, R/C ratio is 1.18 and Payback Periode is 3.46.

Key words: multi-purpose, technical aspects, marketing aspects, social aspects, financial aspects

ABSTRAK
Sadeng merupakan salah satu daerah di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar. Usaha perikanan tangkap di Sadeng relatif baru, mulai berkembang pada tahun 2000 dengan didatangkannya nelayan dari Cilacap dan Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek yang mempengaruhi usaha perikanan tangkap multi purpose di Sadeng yang meliputi aspek teknik, produktivitas, aspek pemasaran, aspek social dan finansial.  Berdasarkan analisis aspek teknis, salah satu unit penangkapan ikan yang digunakan di Sadeng adalah kapal motor. Produktivitas kapal motor sebesar 1.514,6 kg per trip. Proses pemasaran hasil tangkapan belum berjalan maksimal karena kurangnya promosi kegiatan perikanan dan produk perikanan di Sadeng. Hasil analisis finansial, memperoleh keuntungan sebesar Rp 55.883.626,67 per tahun, R/C 1,18 dan PP 3,46.

Kata kunci: multi purpose, aspek teknis, aspek pemasaran, aspek sosial, aspek finansial

Efektifitas Perbedaan Warna Cahaya Lampu terhadap Hasil Tangkapan Bagan Tancap di Perairan Sungsang Sumatera Selatan


Gugik Gustaman, Fauziyah dan Isnaini
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Sriwijaya, Indralay Indonesia


ABSTRACKS
Sungsang South Sumatra is an estuarine waters that have low brightness, muddy substrate, and the currents that influenced the tidal conditions. Most fishermen do fishing with the use of tidal currents. The research objective is to analyze the effectiveness of different color lights to catch and analyze the effect of light color on the fish species caught. The research was conducted in August 2010 with Experimental Fishing methods and treatment light colors fishing (yellow, blue and white / control) on 3 Stationary Lift Net’s. The dominant species caught is anchovies (Stolephorus Sp) (56.6%), Prawn (Metapenaeus ensis)(18,4%)  and squid (Loligo sp)(12,5%).  Results of analysis of variance showed honestly significantly different color lights to the total weight of the catch. On the operation of fishing gear, white light (control) and the yellow is more effective than blue light. Results of analysis of variance also showed that the color of light is effective for target species such as anchovies and squid are the white and yellow. As for catching predators such as while Longtail shad (Ilisha elongata), Rainbow sardine (Dussumieria acuta) and Ponyfishes (Leiognatus Sp) more effective use of light blue.

Key words: Stationary lift net,  Sungsang estuary, light color



ABSTRAK
Karakteristik Perairan Sungsang Sumatera Selatan merupakan perairan muara yang memiliki kecerahan yang rendah (keruh), substrat berlumpur dan arus yang dipengaruhi kondisi pasang surut. Sebagian besar nelayan bagan tancap melakukan penangkapan dengan memanfaatkan arus pasang surut. Tujuan penelitian adalah menganalisis efektifitas perbedaan warna lampu terhadap hasil tangkapan dan menganalisis pengaruh warna lampu terhadap spesies ikan yang tertangkap. Penelitian ini dilaksanakan pada kondisi bulan gelap di bulan Agustus 2010 dengan metode Experimental Fishing dan perlakuan warna cahaya lampu petromak (kuning, biru dan putih/kontrol) pada 3 buah bagan tancap. Spesies yang dominan tertangkap adalah Teri (Stolephorus Sp) (56,6%), Udang pepe (Metapenaeus ensis)(18,4%) dan cumi-cumi (Loligo Sp)(12,5%). Hasil analisis sidik ragam menunjukan warna lampu berpengaruh sangat nyata terhadap berat total hasil tangkapan. Lampu warna putih (kontrol), kemudian yang kedua lampu kuning lebih efektif penggunaanya dibandingkan lampu warna biru pada pengoperasian alat tangkap bagan tancap. Hasil analisis sidik ragam juga menunjukan bahwa warna lampu yang efektif terhadap spesies target seperti teri dan cumi-cumi adalah warna putih dan kuning. Sedangkan untuk penangkapan ikan predator seperti permato, japuh dan pepetek lebih efektif menggunakan lampu warna biru.

Kata kunci : Bagan tancap, Perairan Sungsang, Warna lampu

free full text
 

Sabtu, 04 Februari 2012

Integrasi Pasar Ikan Tongkol di PPN Pekalongan dan PPS Nizam Zachman Jakarta

Fauziyah
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia


ABSTRAK
Perubahan harga ikan tongkol di PPN Pekalongan dan PPS Nizam Zachman Jakarta yang cukup signifikan dapat menjadi daya tarik pedagang ikan/nelayan di PPS Pekalongan untuk menjual ikan tongkol ke PPS Nizam Zachman Jakarta. Fenomena ini cukup menarik untuk dikaji lebih jauh sejauhmana keterkaitan dan keterpaduan pasar ikan tongkol di kedua lokasi tersebut. Keterpaduan pasar dapat dilihat dari nilai Index of Market Connection (IMC). Penelitian ini memanfaatkan data mingguan dari buletin warta pasar ikan bulan Agustus - September tahun 2010. Hasil uji model dengan asumsi faktor penentu harga cateris paribus menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan harga ikan tongkol di PPN Pekalongan minggu lalu sebesar Rp 100/kg maka akan menurunkan harga ikan tongkol di PPS Jakarta pada minggu ini sebesar Rp 48.4/kg dan jika terjadi peningkatan harga ikan tongkol di PPS Jakarta minggu lalu sebesar Rp 100/kg maka akan menurunkan harga ikan tongkol di PPN Pekalongan pada minggu ini sebesar Rp 51,7/kg. Keterpaduan pasar dalam jangka panjang antara harga ikan tongkol di PPS Jakarta dengan di PPN Pekalongan relatif tinggi dengan nilai IMC 0.936.

Kata kunci : Harga tongkol, Keterpaduan pasar, PPN Pekalongan, PPS Jakarta.

free full text

Analisis Potensi Lestari Sumberdaya Perikanan Tuna Longline di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

Onolawe Prima Sibagariang, Fauziyah dan Fitri Agustriani
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia


ABSTRAK
Analisis potensi lestari perikanan tuna longline di Kabupaten Cilacap dilatarbelakangi oleh besarnya potensi sumberdaya perikanan tuna yang dimiliki yaitu 26 % dari seluruh jumlah produksi ikan di Cilacap atau 1225 ton per tahun. Tujuan penelitian ini untuk menghitung nilai potensi lestari sumberdaya perikanan tuna menggunakan metode statistika sehingga pengembangan perikanan tuna dapat dilakukan secara optimal. Hasil perhitungan dengan menggunakan model Schaefer didapatkan potensi lestari (MSY) sebesar 1439,86 ton/tahun dan upaya optimumnya adalah 155 unit/tahun. Adapun tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan tuna di perairan Cilacap sebesar 85,12 %, dapat dikatakan status pemanfaatannya dalam kondisi tangkap lebih (overfishing)
.
Kata kunci : Cilacap, MSY, Schaefer, Perikanan tuna

free full text

Analisis Tangkapan Lestari dan Pola Musim Penangkapan Cumi-Cumi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat-Bangka

Dwi Rosalina, Wahyu Adi, Dini Martasari
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, FPPB, Universitas Bangka Belitung

ABSTRAK
Cumi-cumi merupakan hasil tangkapan tertinggi dari sumberdaya hayati non-ikan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Selain itu cumi-cumi juga memiliki nilai ekonomis penting di Pulau Bangka, salah satunya dibuat makanan khas Bangka. Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah menganalisis tangkapan lestari atau maximum sustainable yield (MSY), data dianalisis menggunakan metode surplus produksi model Schaefer. Tujuan yang kedua adalah menentukan pola musim penangkapan yang dianalisis menggunakan metode rata-rata bergerak (moving average). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: nilai parameter pendugaan yaitu cumi-cumi dengan nilai intercept (a) = 36,388 dan slope (b) = -0,00159 sehingga membentuk persamaan linier CPUE = 36,388 – 0,00159 f. Hubungan persamaan ini dapat diartikan bahwa bila dilakukan upaya penangkapan sebesar f satuan per tahun maka akan mengurangi nilai produktivitas (CPUE) cumi-cumi sebesar 0,00159 kg/tahun. Setelah mengetahui nilai intercept dan slope, diperoleh pendugaan nilai potensi lestari (MSY) cumi-cumi di daerah penangkapan (perairan Bangka) adalah sebesar 207.635 kg/tahun, dan pendugaan nilai upaya lestari (fMSY) adalah sebesar 11.412 trip/tahun. Berdasarkan nilai MSY dan upaya optimum tersebut, penangkapan cumi-cumi dalam kurun waktu lima tahun (2005-2009) belum mencapai overfishing. Puncak musim penangkapan cumi-cumi terjadi di bulan November dengan nilai IMP sebesar 146,21% kemudian berturut-turut Mei (134,21%), April (119,11%), Oktober (115,83%), dan Juni (114,38%).

Kata kunci : Cumi-cumi, MSY, Musim penangkapan.


PDF (Abstrak)                         PDF (free full text)

Karakteristik Desain Kapal Perikanan Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, Bangka Belitung

Riana Pasaribu, Fauziyah dan Fitri Agustriani
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Sriwijaya, Indralaya Indonesia




ABSTRAK
          Penelitian ini bertujuan untuk mendesain dan mengetahui karakteristik desain kapal bottom gillnet. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, Bangka Belitung pada bulan Desember 2009. Data didapatkan melalaui pengukuran kapal bottom gillnet secara langsung di lapangan. Data pada tabel offset lapangan diolah dengan menggunakan corel draw sehingga didapatkan tiga buah gambar yaitu body plan, profile plan dan half breadth plan. Berdasarkan pengukuran menunjukkan bahwa desain kapal bottom gillnet untuk body plan yaitu round flat bottom dan round bottom, untuk profile plan bagian buritan tepatnya pada bagian propeller melengkung menuju ke lunas dan untuk half breadt plan mengikuti body plan. Karakteristik desain kapal bottom gillnet dimensi utamanya telah memenuhi kriteria standar rasio dimensi utama kapal. Konstruksi bentuk badan kapal adalah V bottom pada bagian haluan dan U pada bagian tengah kapal. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kapal adalah kayu meranti (Shorea acurinata) dan kayu ulin (Kusideroxylon zwageri).

Kata kunci : Bottom Gillnet, Desain, Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat


PDF (Abstrak)                         PDF (free full text)

Stabilitas Statis Kapal Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat Bangka Belitung

Rio Nopandri, Fauziyah dan Rozirwan
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia



ABSTRAK
Penelitian stabilitas statis kapal Bottom gillnet ini dilaksanakan pada bulan November 2009 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat Provinsi Bangka Belitung. Sampel kapal yang diukur adalah sebanyak 8 unit kapal yang diambil 10% dari jumlah keseluruhan kapal bottom gillnet yang ada di pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas statis kapal Bottom gillnet yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan demersal di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Hasil penelitian menunjukkan hasil perhitungan delapan kapal yang diteliti menunjukkan nilai GM yang berbeda. Nilai GM wl1 berkisar antara -0.01-0.33, sedangkan pada wl4 kisaran nilai GM adalah 0.13-0,62. Secara umum kapal yang digunakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat telah memenuhi kriteria kapal perikanan menurut The Fishing Vessels (Safety Provision) Rules, 1975.

Kata kunci: Bangka Belitung, Bottom Gillnet, PPN Sungailiat, dan Stabilitas Statis Kapal

PDF (Abstrak)                         PDF (free full text)

Analisis Finansial Unit Penangkapan Bottom Gillnet Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, Bangka Belitung

Tita Septia Rahmawati, Risis Aryawaty, Fitri Agustriani
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Sriwijaya, Indralaya Indonesia




ABSTRAK
Unit penangkapan ikan di PPN Sungailiat salah satunya adalah unit penangkapan bottom gillnet dengan tujuan penangkapan ikan-ikan dasar atau ikan-ikan demersal. Harga ikan yang dipasarkan di PPN Sungailiat ini relatif tinggi dibandingkan tempat pendaratan lainnya di Bangka. Kondisi ini dapat menyebabkan meningkatnya nilai keuntungan nelayan sehingga mempengaruhi tingkat pendapatan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan, payback period, R/C ratio, return on investment (ROI), dan kriteria investasi usaha unit penangkapan bottom gillnet. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, Bangka Belitung pada bulan Desember 2009. Data dibagi dalam data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui kuesioner dengan jumlah sampel adalah 44 nelayan unit penangkapan bottom gillnet . Data dianalisis dengan menggunakan analisis usaha dan analisis kriteria investasi. Analisis usaha menunjukkan bahwa usaha penangkapan bottom gillnet mendapatkan keuntungan sebesar Rp.40.416.845 per tahun, R/C ratio adalah 1,36, payback period selama 3,41 tahun dan ROI 29,36%. Analisis usaha penangkapan bottom gillnet yang efisien secara teknis di PPN Sungailiat didapatkan pendapatan usaha yang diterima sebesar Rp.34.630.772, Rp.38.217.872 dan Rp.39.724.122 per tahun. Berdasarkan analisis kriteria investasi usaha penangkapan bottom gillnet dan usaha penangkapan bottom gillnet yang efisien secara teknis kriteria NPV>0, Net B/C≥1 dan IRR>discount rate, sehingga usaha penangkapan dapat dilanjutkan atau dikembangkan.

Kata kunci : Bottom Gillnet, Finansial, Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat




PDF (Abstrak)                         PDF (free full text)

Efisiensi Teknis Unit Penangkapan Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat

Tuti Afridanelly, Fauziyah dan Fitri Agustriani
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Sriwijaya, Indralaya Indonesia



ABSTRAK
Bottom Gillnet adalah salah satu alat tangkap yang digunakan untuk pemanfaatan sumberdaya ikan demersal di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat.Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan input (trip, GT kapal, BBM, ABK dan panjang ukuran jaring yang digunakan) dan output (produksi) yang sesuai sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang optimum secara teknis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November–Desember 2009 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat dengan menggunakan metode wawancara dan analisis cluster, diskriminan serta skoring. Berdasarkan hasil analisis cluster terdapat 2 kelompok unit penangkapan bottom gillnet yaitu kelompok 1 dan 2. Kelompok 1 terbagi menjadi 1A, 1B dan 1C. Hasil diskriminan menunjukan faktor yang berpengaruh dalam pembentukan kelompok adalah ukuran dimensi kapal, (GT), jumlah ABK dan panjang jaring yang digunakan. Kapal bottom gillnet yang efisien secara teknis yaitu pertama KM Ratulangi dengan skor 3,082, kedua KM Lingga 2,904 dan ketiga KM Pusaka skor 2,774.

Kata kunci : Bottom gillnet, Efisiensi, Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat

PDF (Abstrak)                         PDF (free full text)

Jumat, 03 Februari 2012

Kemiringan Dinding Perangkap Jodang (Slope of Jodang Trap Wall)

Gondo Puspito
Departemen PSP, FPIK Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia


ABSTRAK
            Penelitian ini mencoba menguji 3 kemiringan dinding perangkap jodang yang biasa digunakan oleh nelayan Palabuhanratu. Tujuannya untuk mendapatkan sudut kemiringan dinding perangkap yang selektif terhadap ukuran keong macan. Dinding perangkap hanya dapat dilalui oleh keong dengan panjang cangkang p ³ 4,27 cm. Dalam penelitian ini, 9 perangkap dengan sudut kemiringan a = 30, 40 dan 50o dioperasikan di perairan Palabuhanratu. Operasi penangkapan dilakukan sebanyak 10 kali dengan waktu perendaman 3 jam per operasi penangkapan. Hasilnya menunjukkan bahwa a = 50o lebih selektif dibandingkan dengan kedua sudut kemiringan dinding lainnya. Sudut kemiringan ini menangkap 29,11% keong dengan panjang cangkang p ³ 4,27 cm. Adapun sudut kemiringan a = 40o dan a = 30o adalah 19,42% dan 10,41% dari total tangkapan keongmacan.


Kata kunci: Sudut kemiringan dan dinding perangkap jodang

PDF (download free full text)

Selektivitas Drift Gillnet Pada Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Di Perairan Belawan Pantai Timur Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara

Sutan Barita S. Tambunan, Fauziyah dan Fitri Agustriani
Jurusan Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia

ABSTRAK
         Penelitian mengenai selektivitas drift gillnet pada ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) Di Perairan Belawan Pantai Timur Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara pada bulan Juli-Agustus 2009. Tujuan penelitian adalah mengetahui ukuran dan cara tertangkapnya ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta), menentukan selektivitas drift gillnet dengan perlakuan mesh size 1.75, 1.8, dan 1.9 inci dan menggambarkan kurva selektivitas drift gillnet ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta). Pengambilan sampel ikan dilakukan dengan metode Experimental Fishing dengan penentuan daerah penangkapan mengikuti operasi penangkapan ikan atau fishing base nelayan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ikan kembung lelaki yang tertangkap dengan menggunakan drift gillnet sebanyak 282 ekor atau sebesar 25.04 % dari jumlah total hasil tangkapan, yaitu sebesar 1126 ekor, kisaran ukuran ikan kembung lelaki yang tertangkap masing-masing adalah fork length 13,0-32,2 cm, girth 3,5-7,2 cm, dan berat ikan 166,30-167,79 gram. Berdasarkan data, cara tertangkap ikan, banyak ikan yang tertangkap dengan cara terpuntal (Entagled) yaitu sebesar 29,78%. Jaring dengan ukuran mesh size 1.9 inci paling selektif menangkap ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) selama penelitian. Kurva selektivitas memberikan bentuk yang landai dimana nilai ratio kenaikan dan penurunan antara ketiga mesh size tersebut hampir berdekatan.

Kata kunci: drift gillnet, ikan kembung lelaki,mesh selektivitas, Perairan Belawan

PDF (download free full text)