Jurnal Ilmu Kelautan, FMIPA, Universitas Sriwijaya, ISSN: 2087-0558

Rabu, 26 Maret 2014

Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal di Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah



Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal di Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah
Dwi Rosalina
Jurusan Manajemen Semberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi
Universitas Bangka Belitung

Received 19 November 2013; received in revised form 23 November 2013;
accepted 19 Desember 2013
 

ABSTRAK
Lele dumbo merupakan satu jenis hibrida ikan lele yang baru diintroduksikan ke Indonesia dari mancanegara yaitu Taiwan. Ikan ini merupakan hasil kawin silang antara lele asli Taiwan Clarias focus dengan lele Afrika Clarias mossambicus. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan keberhasilan dalam pembudidayaan ikan lele di kolam terpal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan ikan lele dumbo dipasaran khususnya Bangka Belitung serta untuk mempermudah petani memperoleh benih yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Hasil dari penelitian ini adalah investasi sebesar Rp. 8.680.000 (belum termasuk biaya operasional yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel) maka nilai rasio penerimaan dengan biaya atau (R/C) dalam usaha budidaya lele diperoleh sebesar 1,78. Waktu pengembalian investasi atau Payback Period (PP) selama 0,53 tahun, BEP produksi ikan lele pada tahun pertama 844 kg, Penjualan ikan lele  pada tahun kedua sampai dengan tahun kelima akan mencapai BEP sebesar 1.012 kg/tahun. Nilai NPV sebesar Rp 33,482,143,00 dan nilai IRR sebesar 62 %.
Kata kunci : Kelayakan usaha, Budidaya Lele , Kolam Terpal, Bangka Tengah

ABSTRACT
Lele dumbo is one of hybrids variety catfish which been introduced to Indonesia from Taiwan. The fish is a hybrid of Clarias focus; a species of Taiwan origin; and Clarias mossambicus which is origin of Africa. The aims of the research were to support the success of the farmers in culturing the catfish in order to fulfill the need of local market in Bangka Belitung, and to help the farmers with providing the cheap and best quality fingerlings. The research revealed that investation of Rp 8,680,000 without including operational cost (fix and variabel cost) yield the R/C ratio about 1,78, payback period at 0,53 years, break even production (BEP) at the first year were 844 kgs, the selling of the fish at the second until the fifth year will reach the break even production at 1,0120 kgs/ year. Net present value (NPV) about Rp 33,482,143 and internal rate of return (IRR) about 62%.
Keywords : business feasibility, catfish culture, synthetic sheet ponds, Middle Bangka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar