Jurnal Ilmu Kelautan, FMIPA, Universitas Sriwijaya, ISSN: 2087-0558

Tampilkan postingan dengan label Rumput Laut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rumput Laut. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Februari 2012

Karakterisasi Bakteri Penghasil Gas Metana pada Rumput Laut Jenis Gracilaria sp


Erwin F. Silalahi, Melki, Heron Surbakti
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia


ABSTRACT
One of the biological resources that have important economic value is seaweed. During this seaweed is only used as a source of food, medicines and cosmetics. The many types of seaweed that untapped potential as an alternative to bioenergy-producing raw materials. Increasing energy demand, caused by population growth and depletion of oil reserves as well as emissions from fuel problems put pressure on people to produce and use renewable energy is an alternative biogas from seaweeds. The purpose of this study was to determine the gas pressure and to know the characterization of bacteria methane-producing bacteria of seaweed species Gracilaria sp. This research is a laboratory scale research. The research was conducted in July 2010 to March 2011. The sampling was taken around the waters Kalianda, South Lampung. Making biogas process is conducted at the Laboratory of Marine Science. Characterization of bacteria is conducted at the Central Health Laboratory Palembang. Biogas manufacturing done by collecting seaweed and coastal sediments asseedsman intake that is the source of microorganisms that later would form the metan gas in the process of anaerobic fermentation of seaweed, the completion of the stater and the digester and manufacturing fields, biogas pressure observations carried out by using the manometer. Characterization of bacteria consists of three stages namely the characterization of morphology, macroscopic and physiological observations. Based on research results obtained gas pressure type of seaweed Gracilaria sp produced 14.88 Psi. Morphological characteristics of bacterial cells is a group of gram negative.

Key words: Bacteria, Methane, Seaweed Gracilaria sp.



ABSTRAK
alah satu sumberdaya hayati yang mempunyai nilai ekonomis penting adalah rumput laut. Selama ini rumput laut hanya dimanfaatkan sebagai sumber makanan, obat-obatan dan kosmetik. Peningkatan permintaan energi, yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak serta permasalahan emisi dari bahan bakar memberikan tekanan kepada masyarakat untuk memproduksi dan menggunakan energi terbaharukan yaitu biogas alternatif dari rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tekanan gas serta mengetahui karakterisasi bakteri penghasil gas metan rumput laut jenis Gracilaria sp. Penelitian ini merupakan penelitian skala laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli 2010 sampai dengan Maret 2011. Pengambilan sampel diambil di sekitar perairan Kalianda, Lampung Selatan. Proses Pembuatan biogas dilakukan di Laboratorium Dasar Ilmu Kelautan. Karakterisasi Bakteri dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Pembuatan biogas dilakukan dengan cara pengumpulan rumput laut dan pengambilan sedimen pantai sebagai penyemai yaitu sumber mikroorganisme yang nantinya akan membentuk gas metan dalam proses fermentasi anaerob rumput laut, kemudian penyiapan digester serta pembuatan starter dan isian, pengamatan tekanan biogas dilakuakan dengan menggunakan manometer. Karakterisasi bakteri terdiri dari tiga tahap yaitu karakterisasi morfologi, makroskopis dan pengamatan fisiologi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tekanan gas jenis rumput laut Gracilaria sp  dihasilkan 14,88 Psi. Karakteristik morfologi sel bakteri merupakan kelompok dari gram negatif.

Kata Kunci : Bakteri, Gas Metana, Rumput laut Gracilaria sp.

free full text

Karakterisasi Bakteri Penghasil Gas Metana pada Rumput Laut Jenis Eucheuma cottonii


M.Indra Fatoni, Melki, Fitri Agustriani
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Srwijaya, Indralaya, indonesia


ABSTRACT
This study aims to determine the pressure of methane gas produced by the seaweed Eucheuma cottonii and characterization of methane-producing bacteria learn in the process of making biogas from Eucheuma cottonii seaweed species. Laboratory scale research conducted in July-August 2010. The material used is seaweed Eucheuma cottonii 5 kg and 10 kg of sediment taken from the coastal waters Kalianda, Lampung province. Making biogas and methane gas pressure calculations performed at the Laboratory of Marine Biology Department of Marine Science Sriwijaya University and characterization of bacteria carried in the Great Hall of the Public Health Laboratory Palembang. Measurement of methane gas pressure using a manometer and characterization of bacteria through the three stages of colony morphology, cell morphology and physiology with test observations of biochemical reactions. The results showed that the seaweed Eucheuma cottonii can produce methane gas with a maximum pressure of 14.90 psi on day 24. From the results obtained by characterization of the bacteria bacillus-shaped bacteria that are gram-negative group. In tests of biochemical reactions that function to see the metabolic activity of bacteria showed positive results in the motility test, glucose, maltose, indole, TSIA (H2S), red methil, citrat simmon’s, lysine decar and shown negative results in tests of lactose, mannitol, sucrose, urea, voges proskauers and ornithine decar.
Key words : seaweed, Eucheuma cottonii, methane, bacteria,  characterization of bacteria.


ABSTRAK
                Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tekanan gas metana yang dihasilkan rumput laut jenis Eucheuma cottonii dan mengetahui karakterisasi bakteri penghasil gas metana dalam proses pembuatan biogas dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii. Penelitian skala laboratorium ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2010. Bahan yang digunakan adalah rumput laut Eucheuma cottonii 5 kg dan sedimen pantai 10 kg yang diambil dari perairan Kalianda, provinsi Lampung. Pembuatan biogas dan perhitungan tekanan gas metana dilakukan di Laboratorium Biologi Laut Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Sriwijaya serta karakterisasi bakteri dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Pengukuran tekanan gas metana dengan menggunakan alat manometer dan karakterisasi bakteri melalui 3 tahap yaitu morfologi koloni, morfologi sel dan pengamatan fisiologi dengan uji reaksi biokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut Eucheuma cottonii dapat menghasilkan gas metana dengan tekanan maksimal 14,90 psi pada hari ke 24. Dari hasil karakterisasi bakteri didapatkan bakteri berbentuk basil yang merupakan kelompok dari gram negatif. Pada uji reaksi biokimia yang berfungsi untuk melihat aktivitas metabolisme bakteri menunjukkan hasil positif pada uji motilitas, glukosa, maltosa, indol, TSIA (H2S), methil red, simmon’s citrat, lysine decar dan hasil negatif ditunjukkan pada uji laktosa, manitol, sukrosa, urea, voges proskauers serta ornithine decar.     

Kata kunci : Rumput laut, Eucheuma cottonii, gas metana, bakteri,  karakterisasi bakteri

Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Sifat Fisik dan Kimia pada Pembuatan Minuman Kombucha dari Rumput Laut Sargasssum sp


Ayu Pratiwi, Elfita, Riris Aryawati
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia


ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of time on the physical properties (color and weight of nata/cellulose) and chemical properties (vitamin C content, total acidity, total sugar content, pH and alcohol content) on Kombucha with Sargassum sp seaweed as base material. The method that used in this research is explorative and descriptive methods. The treatment in this study is the fermentation time, there are 4 days, 8 days, 12 days and 16 days against physical and chemical properties of the Sargassum sp Kombucha. The results from the research show that fermentation time give the effect on physical properties (color and weight of nata/cellulose) and chemical properties (vitamin C content, total acidity, total sugar content, pH and alcohol content) on Kombucha with Sargassum sp seaweed as base material.

Key words: kombucha, Sargassum sp., fermentation


ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh waktu terhadap sifat fisik (warna dan berat nata/selulosa) dan sifat kimia (kadar vitamin C, kadar asam total, kadar gula total, pH dan kadar alkohol) pada kombucha dengan bahan rumput laut Sargassum sp. Metode yang digunakan adalah metode eksploratif dan deskriptif. Perlakuan dalam penelitian ini adalah lama fermentasi yaitu fermentasi 4 hari, 8 hari, 12 hari dan 16 hari terhadap sifat fisik dan kimia pada kombucha Sargassum sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu berpengaruh terhadap sifat fisik (warna dan berat nata/selulosa) dan sifat kimia (kadar vitamin C, kadar asam total, kadar gula total, pH dan kadar alkohol) pada kombucha dengan bahan rumput laut Sargassum sp.

Kata kunci: kombucha, Sargassum sp., fermentasi
 

Sabtu, 04 Februari 2012

Pembuatan Biogas dari Rumput Laut Jenis Caulerpa racemosa dan Sargassum duplicatum sebagai Bahan Energi Alternatif

Andrian Saputra, Wike Ayu Eka Putri, Riris Aryawati
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia


ABSTRAK
          Rumput laut memiliki nilai ekonomis yang sangat penting bagi manusia. Beberapa tahun yang lalu, rumput laut hanya dimanfaatkan sebagai bahan makanan manusia. Mengingat masih banyaknya jenis rumput laut tidak popular yang belum banyak dimanfaatkan dan sering dengan kemajuan sains dan teknologi, pemanfaatan rumput laut telah meluas di berbagai bidang, termasuk salah satunya pemanfaatan rumput laut sebagai bahan energi alternatif yaitu biogas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi rumput laut jenis Sargassum duplicatum dan Caulerpa racemosa untuk pembuatan biogas sebagai sumber energi alternatif baru serta mengetahui tekanan gas yang terdapat dalam rumput laut jenis Sargassum duplicatum dan Caulerpa racemosa sebagai sumber energi alternatif baru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – September 2010. Pengambilan sampel dilakukan di sekitar perairan Balai Pengembangan Budidaya Laut Lampung. Proses Pembuatan biogas itu sendiri dilakukan di Laboratorium Dasar Ilmu Kelautan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental laboratoris. Pembuatan biogas ini dilakukan dengan cara pengumpulan rumput laut dan pengambilan sedimen pantai sebagai penyemai, penyiapan digester serta pembuatan starter dan isian. Dilakukan pengamatan tekanan biogas dengan menggunakan manometer U selama tiga bulan. Analisa data tekanan biogas dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan tekanan puncak untuk jenis rumput laut Sargassum duplicatum adalah 15,47 psi, 16,05 psi dan 16,43 sedangkan untuk jenis Caulerpa racemosa di dapatkan tekanan puncak 15,42 psi, 15,88 psi dan 16,43 psi.

Kata kunci : Rumput laut, Biogas, Sargassum Duplicatum, Caulerpa racemosa, Tekanan Biogas

Laju Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria sp. dengan Metode Penanaman yang Berbeda di Perairan Kalianda, Lampung Selatan

Bayu Dwinata Putra, Riris Aryawati dan Isnaini
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia

ABSTRAK
        Penelitian mengenai Laju Pertumbuhan Rumput Laut (Gracilaria sp.) dengan Metode Penanaman yang berbeda di Perairan Kalianda Lampung Selatan telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2010. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis perbandingan metode penanaman terhadap pertumbuhan Gracilaria sp. melalui pengukuran : rata-rata pertambahan berat, laju pertumbuhan, dan pertumbuhan nisbi/relatif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Uji T (t test) untuk dua sampel independent digunakan untuk menilai apakah rata-rata penanaman menggunakan metode rawai panjang dan metode lepas dasar secara statistik berbeda satu dengan yang lain. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa penanaman rumput laut pada metode rawai panjang lebih efektif dibanding dengan penanaman menggunakan metode lepas dasar. Pertambahan berat rata-rata rumput laut Gracilaria sp. tertinggi didapatkan pada penanaman dengan metode rawai panjang sebesar 33,15 gr. Laju pertumbuhan tertinggi Gracilaria sp. didapatkan pada metode rawai panjang sebesar 4,445 %gr/hari. Pertumbuhan nisbi/relatif tertinggi didapatkan pada metode rawai panjang sebesar 2,009 gr.

Kata kunci : Metode Penanaman, Gracilaria sp., Kalianda
free full text

Laju Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria sp dengan Metode Rak Bertingkat di Perairan Kalianda, Lampung Selatan

Reza Novyandi, Riris Aryawati dan Isnaini
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia


ABSTRACT
          Research of Growth Rate of Gracilaria sp. by Multilevel Racks Method at Kalianda Waters, South Lampung was held at May until June 2010. The aim of this research were to know and analyze comparative growth of Gracilaria sp. by multilevel racks method consisting of 5 levels with different depth of each level, through measurement : average of weight gain, growth rate, and growth relative. Data was analyzed by using ANOVA (Tukey test) to assess whether the average of the five levels statistically different each other. The highest Gracilaria sp. comparative growth in 6 weeks period on research was available at first level with 30,2 gr/week. The highest growth rate was available at first level with 4,25 %gr/day. The highest growth relative was available at first level with 1,86 gr. The result of research showed that level 1 and level 2 (depth of 30 cm and 60 cm) was the effective growth rate level than the others.

Keywords : Multilevel Racks Method, Gracilaria sp., Kalianda.


ABSTRAK
      Penelitian mengenai Laju Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria sp. dengan Metode Rak Bertingkat di Perairan Kalianda-Lampung Selatan telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2010. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis perbandingan pertumbuhan Gracilaria sp. dengan metode penanaman rak bertingkat yang terdiri dari 5 tingkatan dengan perbedaan kedalaman tiap tingkatannya, melalui pengukuran : rata-rata pertambahan berat, laju pertumbuhan, dan pertumbuhan nisbi/relatif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Uji Tukey) untuk menilai apakah rata-rata kelima tingkatan secara statistik berbeda satu sama lain. Pertambahan berat rata-rata tertinggi rumput laut Gracilaria sp. dalam periode 6 minggu pengamatan didapatkan pada tingkat I sebesar 30,2 gr/minggu. Laju pertumbuhan tertinggi didapatkan pada tingkat I sebesar 4,25 %gr/hari. Pertumbuhan nisbi/relatif tertinggi didapatkan pada tingkat I sebesar 1,86 gr. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkatan I dan II (kedalaman 30 dan 60 cm) merupakan tingkatan yang paling efektif tingkat laju pertumbuhannya dibandingkan dengan tingkatan dibawahnya. 

Kata kunci : Metode Rak Bertingkat, Gracilaria sp., Kalianda 
free full text

Studi Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii dengan Berbagai Metode Penanaman yang berbeda di Perairan Kalianda, Lampung Selatan

Tri Wijayanto, Muhammad Hendri, Riris Aryawati
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Sriwijaya, Indralaya Indonesia


ABSTRACT
Research on Growth Studies Seaweed (Eucheuma cottonii) with Various Different Planting Methods on Kalianda Strait, South Lampung" was done March until April 2010. The aim of this research ware to know and analyze the ratio of floating raft method, long line method, and off-bottom method to growth from Eucheuma cottonii covering as follows : growth rate; growth relative; and weight accretion. The data obtained were analyzed using parametric statistics with more than two different test groups (One Way ANOVA) and continued with LSD test on α = 5% level if data was significantly affected. The results of showed that the floating raft method is more effective than other farming methods. The highest growth rate of Eucheuma cottonii on the floating raft method amounted to 48.40% gr / day. As the same with highest growth relative was found in the floating raft method amounted to 1.569 g and weight accretion of highest on the method of long line of 122.39 gr.

Key words : Seaweed Farming Method, Eucheuma cottonii


ABSTRAK
Penelitian mengenai Studi Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cotonii) dengan berbagai Metode Penanaman yang berbeda di Perairan Kalianda, Lampung Selatan telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2010. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis perbandingan metode budidaya rakit apung (floating raft method), rawai panjang (long line method), dan lepas dasar (off-bottom method) terhadap pertumbuhan Eucheuma cottonii melalui pengukuran : laju pertumbuhan; pertumbuhan nisbi/relatif, dan pertambahan berat. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik parametrik dengan uji beda lebih dari dua kelompok (One Way Anova) dan apabila berpengaruh nyata maka diuji lanjut dengan uji LSD pada taraf α = 5%. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa metode budidaya rakit apung lebih efektif dibanding dengan metode budidaya lainnya. Laju pertumbuhan tertinggi Eucheuma cottonii didapatkan pada metode rakit apung sebesar 48,40 %gr/hari. Pertumbuhan nisbi/relatif tertinggi didapatkan pada metode rakit apung sebesar 1,569 gr dan pertambahan berat tertinggi didapatkan pada metode long line sebesar 122,39 gr.

Kata kunci : Metode Budidaya Rumput Laut, Eucheuma cottonii

free full text

Potensi Ekstrak Rumput Laut Halimeda renchii dan Euchema cottonii Sebagai Antibakteri Vibrio sp

Rahmad Purnama, Melki, Wike Ayu Eka Puteri, Rozirwan
Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Sriwijaya, Indralaya Indonesia

ABSTRAK
Rumput laut Halimeda renchii dan Euchema cottonii merupakan salah satu bahan alami yang tidak menimbulkan resistansi untuk mengatasi vibriosis karena memiliki metabolit sekunder yang dapat membunuh bakteri. Tujuan penelitian ini adalah Melakukan ekstraksi Halimeda renchii dan Eucheuma cottonii yang diduga mempunyai senyawa bioaktif sebagai antibakteri, Menentukan zona hambat pertumbuhan bakteri Vibrio sp dari ekstrak Halimeda renchii dan Eucheuma cottonii, Membandingkan zona hambat yang paling baik antara Halimeda renchii dan Eucheuma cottonii untuk menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio sp, Menentukan konsentrasi hambatan minimum (KHM) ekstrak Halimeda renchii dan Eucheuma cottonii terhadap pertumbuhan bakteri Vibrio sp. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2010. Pembuatan ekstrak rumput laut dengan menggunakan metode maserasi sedangkan pengujian aktifitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ekstrak Halimeda renchii yang diujikan terhadap Vibrio parahaemolitycus, Vibrio Alginolyticus, dan Vibrio charcariae memiliki zona hambat tertinggi terhadap Vibrio parahaemolyticus sebesar 16,7 mm. Ekstrak Euchema cottonii yang diujikan terhadap Vibrio parahaemolitycus, Vibrio Alginolyticus, dan Vibrio charcariae memiliki zona hambat tertinggi terhadap Vibrio parahaemolyticus yaitu sebesar 24,1 mm. Diantara kedua ekstrak yang diujikan ekstrak yang memiliki aktivitas zona hambat paling baik adalah ekstrak Euchema cottonii. Konsentrasi hambat minimum ekstrak Halimeda renchii terhadap ketiga jenis bakteri Vibrio sp adalah pada konsentrasi 0,05%. Konsentrasi hambat minimum ekstrak Euchema cottonii terhadap bakteri Vibrio alginolyticus dan Vibrio parahaemolyticus adalah pada konsentrasi 0,05% sedangkan ekstrak Euchema cottonii terhadap Vibrio charcariae adalah pada konsentrasi 1%.

Kata kunci : Antibakteri, Halimeda renchii, Euchema cottonii, Vibrio sp, Konsentrasi hambat minimum.

PDF (Abstrak)                         PDF (free full text)