Penentuan Perubahan Garis Pantai dengan Teknologi Penginderaan Jauh dan Model Numerik di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah
Maria Ladys, Heron Surbakti dan Hartoni
Program Studi Ilmu Kelautan
FMIPA Universitas Sriwijaya, Inderalaya, Indonesia
Received 10
Januari 2012; received
in revised form 08 Maret 2012;
accepted 08
Mei 2012
ABSTRACT
The coastal is intensif place for human activity. Sea process and human
activity made influence for coastline change. This research discusses coastline
change. The aim of this research investigates wave high, wave period, wave direction, sediment transport, and
coastline change for
remote sensing technic and numeric model. This research has been carry out on Mei to September 2011. The
mothodes used wave numeric model and remote sensing technic.
Mean maximum wave high is 1.7 metre and mean minimum wave high is 0.8
metre. Mean maximum wave period is 6.18 second and mean minimum wave period is
4.66 second. Wave direction has been on 1-3, 12 mounth come from north west,
but 4-11 month, dominan direction wave come from north east. Design wave
transformation from north west, north, and north east go to south east and
south direction. Maximum sediment transport0.5 m3/s
and minimum sediment transport
is -0.5 m3/s. The change chostline of remote sensing method 568 cell or 34.08 km is experience sedimentation process and
104 cell or 6.24 km experience erosion process.
The calculation mean numeric for 1999-2008, sediment transport for sedimentation process is 449 cell or 26.94 km
and erosion process is 223
cell or 13.38 km. As calculate cumulation numeric model for 1999-2008, sedimentation process is 343 cell or 20.58 km and
erosion process is 329 cell or 19.74 km.
Key Words : coastline,
wave, numeric, remote sensing, Kabupaten Batang
ABSTRAK
Pesisir merupakan
tempat intensif untuk kegiatan manusia. Pengaruh
proses laut dan aktivitas manusia akan mempengaruhi perubahan
garis pantai. Penelitian ini membahas perubahan garis pantai. Tujuannya yaitu
menghitung tinggi, periode, arah datang gelombang, transpor sedimen, dan
perubahan garis pantai dengan kedua metode. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Mei sampai September 2011. Metode yang digunakan adalah model numerik gelombang
dan teknik penginderaan jauh.
Tinggi gelombang maksimum rata-rata
1.7 meter dan tinggi gelombang minimum rata-rata 0.8 meter. Periode
gelombang maksimum rata-rata 6.18 detik dan periode minimum rata-rata 4.66
detik. Arah gelombang dominan yang terjadi pada bulan 1-3, dan 12 berasal dari
arah barat laut, sedangkan bulan 4-11 arah gelombang dominan berasal dari arah
timur laut. Pola transformasi gelombang yang berasal dari barat
laut, utara, dan timur laut cenderung berbelok ke arah barat daya dan arah
selatan. Transpor sedimen maksimum berkisar 0.5 m3/s dan transpor
sedimen minimum berkisar -0.5 m3/s. Perubahan
garis pantai dengan metode penginderaan jauh menghasilkan perhitungan berupa
568 sel atau 34.08 km
mengalami sedimentasi dan 104 sel atau 6.24 km mengalami erosi.
Perhitungan model numerik rata-rata tahun 1999-2008, transpor sedimen untuk
proses sedimentasi berada pada wilayah pantai barat dengan 449 sel atau 26.94 km dan proses erosi terjadi pada wilayah
timur pantai dengan 223 sel atau 13.38
km.
Sedangkan perhitungan model numerik kumulatif tahun
1999-2008, proses sedimentasi terjadi di wilayah barat pantai dengan 343 sel atau 20.58 km dan proses erosi terjadi di
wilayah timur pantai dengan 329 sel atau
19.74 km.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar